Hallooooo... apakah ada yang belum tahu mengenai vaksin MMR? Vaksin
MMR atau singkatan dari Vaksin Mumps, Measles, dan Rubella merupakan vaksin yang dilakukan
untuk melindungi tubuh dari penyakit
gondong, campak, dan rubella. Sebenarnya, vaksin ini termasuk gabungan vaksin
yang cukup efektif dalam melawan penyakit gondong, campak, dan
rubella sekaligus. Suntikannya mengandung virus dari ketiga penyakit tersebut
yang sudah terlebih dahulu dilemahkan. Penggunaan vaksin ini diberikan dalam 2
kali sesi penyuntikkan dengan dosis penuh pada bagian otot lengan atas atau
paha.
Vaksin ini dapat diberikan pada anak usia 12-18
bulan dan 6 tahun. Pemberian vaksin ini akan memicu sistem imun (daya tahan
tubuh) untuk menghasilkan antibodi yang nantinya diharapkan akan siap melawan
virus rubella, campak, dan gondong. Vaksin ini sudah digunakan secara luas di
seluruh dunia sejak awal tahun 1970. Namun, meskipun tujuan dari diberikannya
vaksin ini untuk melindungi tubuh,
vaksin ini tidak luput dari kontroversi. Untuk para Mom sekalian yang ingin mengentahui lebih lanjut mengenai
vaksin ini dapat disimak uraiannya di bawah ini.
Tujuan Dari Penggunaan Vaksin MMR
Vaksin ini pertama kali digunakan untuk tujuan melindungi
tubuh dari beragam virus yang dapat menyebabkan penyakit, serta bisa mencegah
anak mengalami kondisi serius yang dapat mengancam jiwa. Misalnya, penyakit
gondong, campak, dan rubella. Namun, ada beragam kontroversi atau kasus yang
muncul di permukaan mengenai vaksin ini yang membuat para orang tua menjadi
ragu untuk memberikan vaksin ini pada anak-anaknya.
Efek Samping Pemberian Vaksin MMR
Pada umumnya, vaksin
ini tidak
memiliki efek samping yang berarti. Bila ada, kemungkinan adalah efek samping yang
dirasakan ringan, seperti kemerahan di bagian tubuh yang disuntik atau demam. Namun,
kemudian ada kemungkinan lain dari efek samping vaksin ini, yaitu: adanya pembengkakan
kelenjar, kejang-kejang, sendi kaku
atau nyeri sendi, radang otak, perdarahan
atau jumlah trombosit rendah, munculnya penyakit gondong yang tidak menular
yang mana hanya berlangsung sekitar dua hari, dan kemungkinan munculnya campak ringan yang hanya berlangsung sekitar tiga
hari. Namun, kasuse-kasus tersbut jarang terjadi. Untuk menghindarkannya,
disarankan anak-anak mendapatkan vaksin
MMR anak sedini mungkin guna menghindari resiko terkena efek sampingnya. Sebab,
seiring bertambahnya usia, risiko terkena efek samping vaksin ini pada anak-anak
dapat meningkat. Selain itu, guna menghindarkan efek sampingnya, sebaiknya
sebelum melakukan suntikkan vaksin ini, anak-anak diperiksa dahulu apakah
memiliki alergi terhadap kandungan vaksin MMR ataukah tidak. Karena, bila memang
memiliki alergi pada kandungan vaksinnya, ini bisa membahayakan tubuh.
Keterkaitan Vaksin MMR Dengan
Autism
Isu ini yang sering membuat
orang tua jadi enggan untuk memberikan vaksin MMR. Inilah yang menjadi sorotan kontroversi pada pemberikan vaksin ini. Hal
ini disebabkan adanya kasus yang melaporkan bahwa ada anak yang menderita
autism dengan gejala mengalami penurunan dalam kemampuan berkomunikasi dan perubahan perilaku, serta pembengkkan setelah menerima
suntikkan vaksin ini. Namun, ada banyak penelitian yang dilakukan oleh para
ahli hingga saat ini yang gagal membuktikan hubungan antara vaksin MMR dengan
autism.
Penyebab autisme sendiri hingga kini masih belum
diketahui, tapi autisme sangat terkait dengan faktor genetik dan lingkungan. Maka,
banyak ahli yang menyarankan pemberian vaksin
dalam tiga dosis berbeda agar lebih aman dan menghindarkan anak dari resiko
efek samping vaksinnya bila dibandingkan dengan pemberian vaksin dengan 1 dosis
sekaligus.
Alasan Mengapa Di Indonesia Jarang
Ditemui Vaksin MMR
Ternyata, imunisasi ini hampir
tidak ada di Indonesia selama beberapa tahun belakang ini. Hal ini dikarenakan pemerintah
memutuskan untuk tidak mengimpornya lagi. Sehingga, anak-anak Indonesia banyak
yang tak lagi menerima vaksin ini. Namun, hanya vaksin MR (Measles dan
Rubella), sedangkan Mumps (gondongan) tidak lagi masuk ke dalam bagian vaksin
ini. Alasannya adalah karena penyakit gondongan dianggap bukanlah penyakit yang
mewabah, seperti penyakit campak (measles) ataupun rubella.
Itulah sedikit tentang vaksin MMR. Pemerintah juga
punya program untuk vaksin ini. Besok-besok insyaa allah saya tambahkan yaaaa. Sebaiknya, kita sebagai orang
tua atau calon orang tua seperti saya harus berperan
aktif dalam mencari tahu dan memberikan informasi mengenai berbagai penyakit ataupun pemberian imunisasi pada anak-anak kita. Ini demi kepedulian kita
terhadap kesehatan keluarga kita. Semoga bermanfaat.
Bagus sebenarnya program pemerintah, namun di kalangan masyarakat awam. terkadang malah lebih ke efeksampingnya. banyak juga para orang tua yang menyayangkan efek demam bahkan bengkak pada bagian yang disuntik pasca pelaksanaan vaksinasi. mungkin untuk petugas kesehatan terutama yang di posyandu mampu memberikan penerangan mengenai efek sampingnya sehingga masyarakat pun akan terbuka wawasannya.
ReplyDeleteBumil memang harus mengumpulkan info sebanyak-banyaknya untuk kesehatan kandungan, ibu n calon baby. Barokallah, semoga sll sehat ����
ReplyDeleteproblemnya adalah dari kalangan antivaksin..
ReplyDeleteapalagi jika vaksin ini harus berbayar..
bukan tidak mungkin akan sulit bagi kalangan miskin..
kakve-santi(dot)blogspot.com
hmmm gitu yaa
ReplyDeletemeski gak mewabah, tapi perlu banget sih vaksin MMR lengkap
hmm mungkin karena biayanya agak mahal kali ya, makanya dihilangin yang agak kurang penting itu
Seru juga infonya. Mbak vaksin MMR harus disuntikkan ke bayi maksimal umur berapa ya? Adakah pengaruhnya bila vaksin tetsebut diberikan pada anak anak sd?
ReplyDeleteBeberapa teman saya pada tidak menyuntikkan vaksin kepada bayinya dengan alasan keraguan kehalalan vaksin.
Nice info mbaaa.. Aku baru tau detailnya setelah baca blognyaaa. Tengs ya mbaaa hihi. Buat bekal aku juga biar (titik-titik)
ReplyDeleteBagus banget mbk infonya, tentang vaksin MMR malah baru tahu kalau sekarang jadi MR . Masih perlu sosialisasi dari petugas kesehatan agar orangtua merasa aman saat memvaksin anaknya.
ReplyDeletePerlu banget ya informasi imunisasi ini aku pernah dengar saat anak temanku sakit Semoga dengan baca ini makin banyak ibu-ibu yang sadar akan pentingnya imunisasi MMR.
ReplyDelete