Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) meluncurkan Indonesia's Sustainable Development Goals/SDGs Center Network (ISCN) pada Rabu, 12 Juni 2024 di Jakarta. Peluncuran tersebut diresmikan secara langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa.
Kesadaran untuk terus menginisiasi kolaborasi multipihak menjadi kunci pencapaian target TPB/SDGs di Indonesia. Kinerja pemerintah harus didukung dengan kolaborasi seluruh elemen masyarakat, termasuk akademisi, sebagai kontribusi nyata untuk mempercepat pencapaian target TPB/SDGs sebelum 2030. “Konferensi SDGs hari ini adalah ruang untuk belajar, bertukar pikiran, dan berbagi pengalaman. Dengan kerja sama yang kuat, kita dapat mencapai target TPB/SDGs 2030 untuk masa depan yang inklusif dan berkelanjutan,” jelas Suharso.
Sebelumnya, Kementerian PPN/Bappenas sebagai Koordinator Pelaksanaan SDGs Indonesia bekerjasama dengan JICA SDGs Project mengadakan lokakarya dua hari pada 29-30 Mei 2024 untuk SDGs Centers sebagai bagian kegiatan dalam “Proyek Penguatan Kerangka Implementasi SDGs Pemerintah Daerah”. Perwakilan SDGs Center dari 50 universitas di Indonesia berpartisipasi aktif dalam acara ini untuk berbagi praktik terbaik, pengetahuan, dan tantangan dalam mempercepat pencapaian SDGs di daerahnya.
Dalam pertemuan tersebut, telah terpilih jajaran pengurus ISCN yang terdiri dari Presiden ISCN Bayu Arie Fianto, Ph.D. dari Universitas Airlangga, Wakil Presiden 1 Profesor Suzy dari Universitas Padjadjaran, Wakil Presiden 2 Drs Muhammad Yusri Zamhuri dari Universitas Hasanuddin, dan Sekretaris Jenderal Dr Edi Ariyanto dari Universitas Andalas.
Jajaran pengurus itu akan memimpin enam Head of Region (HoR), mulai dari HoR Sumatera, HoR Jawa 1, HoR Jawa 2, HoR Sulampua (Sulawesi-Maluku-Papua), HoR Bali-Nusa Tenggara (Nusra), dan HoR Kalimantan. Kepala Pusat Studi Pembangunan Berkelanjutan (Center for SDGs Studies) ITERA, Rinda Gusvita, S.T.P., M.Sc. terpilih sebagai Sekretaris HoR Sumatera.
Hingga saat ini, sudah terdapat 51 SDGs Center yang telah dibentuk oleh berbagai universitas di Indonesia.
"Pembentukan Indonesia SDGs Center Network akan memperkuat kolaborasi dan peran SDGs Center seluruh Indonesia melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman, inovasi, dan lainnya yang diharapkan semua dapat membantu Indonesia mempercepat pencapaian target-target SDGs," ujar Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Vivi Yulaswati dalam acara SDGs Center Conference 2024.
"Di tiap perguruan tinggi yang setelah ada SDGs Center-nya, sudah mengembangkan berbagai kegiatan yang memfungsikannya sebagai hub (pusat) untuk pelaksanaan SDGs di daerah masing-masing," ungkap Vivi.
Per 2023, target pencapaian SDGs di tanah air sebesar 62 persen dari 224 indikator. Secara rinci, 138 indikator telah tercapai, 55 indikator perlu perhatian khusus, dan 14 persen atau 31 indikator menunjukkan tren membaik atau akan tercapai.
"Kita tahu semua, mulai 2020, PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mendorong dilakukannya localizing SDGs. Kemarin sempat tertunda karena COVID-19, dan hari ini the remaining time (waktu yang tersisa) itu hanya 6 tahun (menuju tahun 2030), dan Indonesia tidak hanya satu titik. Jadi, tentunya keberagaman inovasi, solusi, untuk keberagaman masalah yang kian kompleks, bisa kita segera temukan dan pecahkan, sehingga target pencapaian Agenda 2030 bisa kita laksanakan dan capai secara tepat waktu," kata dia.
Masih asing dengan SDGs, ini melibatkan peran masyarakat tidak ya..
ReplyDeleteBelum paham banget mengenai SDGs tapi semoga akademisi dan masyarakat bisa banyak berperan mensukseskan program ini
ReplyDeleteaku mendoakan semoga program dan rencana dari SDGs dapat berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat menikmati juga manfaatnya.
ReplyDeletePeran SDGs emang harus masif sih. Biar semua wilayah di Indonesia bisa bertumbuh merata. Jadi tidak ada ketimpangan.
ReplyDelete