Kalau dikasih kado lalu merasa bahagia, merasa disayangi, merasa berharga dan sebagainya sih biasa banget ya. Siapa coba yang nggak senang dikasih kado? Semua juga pasti suka, kan?
Tapi terkadang ada hal-hal
receh yang sebenarnya membahagiakan tapi seringkali luput dari ingatan. Sering banget
hal-hal receh ini lupa untuk disyukuri padahal paling sering banget terjadi. Kadang
saya sendiri merasa nggak disayang karena nggak pernah dikasih kado. Kadang saya
nggak merasa pernah meraih sesuatu yang berharga karena nggak ada tropi yang
bisa dipajang atau sejumlah nominal yang bisa menutupi utang. Halah.
Merasa diri sombong? Iya,
kadang-kadang. Sering merasa kufur nikmat. Merasa enggak bersyukur dan hina
banget karena ya, sesuatu yang recceh itu tuh berkah juga loh dari Tuhan!
Lalu setiap pagi saya merasa
harus memulai hari dengan syukur, menutup juga dengan syukur. Dengan begitu
bisa jadi lebih bahagia dan enggak terlalu banyak tuntutan, loh.
Dan hal-hal receh berikut ini
yang bisa mewarnai hari-hari saya
Dipijitin Malam-malam
Huhu... ini bikin nyaman
sekali. Saya kasian sama HB karena dia udah capek hati, pikiran, fisik juga. Tapi
yagimana saya kan butuh perhatian. Idih.
Saya mengalami ini waktu hamil
trimester pertama sampai kedua. Itu literally setiap hari dipijitin. Pada saat
trimester ketiga udah mulai jarang. Sekarang jarang banget. Padahal ini bikin
senengnya luar biasa. padahal mijitnya juga ya nggak seberapa dibandingkan
dengan Mbak-mbak Pijat Ratoe. Tapi rasanya beda aja kalau dia yang mijit. LOL.
Tapi kasian juga, soalnya dia
kan anaknya overhidrasi, jadinya keringetan banyak banget. Huhuuu... maaf ya
kalau aku malah jarang banget mijitin.
Disapa dan Didoakan oleh Rekan Kerja
Saya merasa sangat nggak nyaman
dengan kondisi saya yang sakit-sakitan setahun terakhir. Tapi terkadang orang
memaksa saya untuk berafirmasi positif. Padahal semakin afirmasi, pikiran sama
semakin denial, dan akhirnya ya makin stress.
So, kalau rekan kerja saya
menyapa, lalu mendokan dan sebagainya saya sangat merasa dianggap ada. Saya merasa
bermakna.
Senyum kepada Semua Orang
Bukan saya yang disenyumin. Tapi
saya yang menebarkan senyum dan sapa ke orang-orang. Duh, damaaaaiii banget
rasanya. Pagi-pagi senyum sama sopir GoCar, Budhe Sayur, Pak Satpam, semuanya
happy, semua merasa dihargai.
Nggak perlu nunggu disenyumin
sama disapa duluan, karena ini adalah ibadah yang modalnya Cuma tenaga narik
bibir sedikit doang. Jadi bahagia sepanjang hari. Mood lebih terjaga dan
pekerjaan lancar jaya.
Insyaa Allah.
Mendapat Like dan Comment di Media Sosial
Seneng banget dapat respon, ya.
Meski nggak ngejar likes dan comments harus berapa banyak tapi dengan adanya
likes dan comment ini jadi merasa lebih dihargai aja. Meski Cuma menyapa
basa-basi atau say hello tapi
semuanya udah cukup bikin bahagia dan tertantang untuk bikin postingan baru
lagi. Tapi kalau nggak ada yang merespon itu duh rasanya patah hati banget. Merasa
jangan-jangan postinganku di-hide atau
bahkan saya di unfollow. Huhu sedih
banget kan rasanya.
Rumah yang Rapi
Biasanya ini terjadi kalau
pulang kerja. Udah sore apalagi malam, pulang kerumah lantai lembut banget
kalau diinjak. Gunungan pakaian enggak ada. Gunungan cucian piring enggak ada.rambut
di lantai enggak ada. Duh itu udah berasa surga, deh.
Abis itu jadinya pengin masak
atau bebikinan sesuatu. Enggak gue banget, kan? Ya namanya juga lagi bahagia.
No comments
Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<