Foto: Prodia |
Masih banyak orang yang belum paham tentang pentingnya deteksi Kesehatan
Pranikah dan setelah menikah. Hal ini seperti yang pernah saya ceritakan di
blogpost saya pada Tahun 2015 yang membeberkan biaya-biaya pernikahan sampai
alasan kenapa saya tidak lekas buru-buru menikah. Pada akhirnya blogpost
tersebut mengundang pro dan kontra.
Baca juga: Nikah? Yay or Nay?
Pernahkah kamu berpikir
bakal gimana hidupmu bertahun-tahun kedepan? Gimana kondisi kesehatanmu dan
pasangan? Keturunan?
Gaya
hidup anak muda jaman now cenderung hedonis, banyak duduk, pola makan buruk, kalau
pun ingat makan yang di konsumsi junk food. Belum lagi paparan udara yang
semakin jahat. Risiko dihinggapi penyakit meningkat seiring dengan konsumsi
makanan cepat saji, soft drink, berpengawet, dan digoreng dengan minyak yang udah
hitam legam. Apalagi bebek goreng di pinggir jalan berteman kol goreng yang
udah berasa lyfe banget pastinya. Sering makan gituan juga? makanya kita nggak
boleh enggak aware lagi dengan yang namanya kesehatan.
Kita
tahulah bahwa setiap orang menginginkan kebahagiaan di hidupnya. Kebahagiaan juga
ditentukan oleh kesehatan masing-masing. So, thats why saya sangat menyarankan
pentingnya melakukan deteksi kesehatan dini.
Kenapa harus?
kankerservik.com |
Mengerikan!
Kanker serviks atau kanker leher rahim ini disebabkan oleh infeksi Human Papiloma
Virus atau tenarnya HPV. Kanker muncul ketika dalam kondisi sel pada serviks
tidak terkendali. Penderita kanker serviks ini punya prediksi harapan hidup atau
survival rate yang berbeda-beda. Banyak faktor yang menentukan, diantaranya
stadium, usia, kesehatan secara keseluruhan, dan pengobatan yang dilakukan.
Bagaimana Gejalanya?
Dari hasil baca-baca dan pengamatan kepada beberapa teman yang menderita, pada
stadium awal biasanya memang belum timbul gejala. Palingan kita perlu waspada
kalau timbul keputihan yang lain daripada biasanya. Pada tahap yang lebih
tinggi baru akan muncul
§ Perdarahan sesudah senggama
§ Perdarahan di luar siklus haid
§ Perdarahan sesudah menopause
§ Nyeri daerah panggul
Apalagi kalau di masa haid kurang menjaga kebersihan. Ini bisa jadi habitat bagi para virus untuk berkembangbiak di sistem reproduksi kita. Makanya, perempuan ini sangat harus berhati-hati dalam memilih produk yang dipakai di tubuh. Utamanya produk health care, feminine care, dan juga termasuk pembalut yang berkualitas. Akan lebih baik lagi kalau pakai menscup, tapi harus dijaga higienitasnya, loh.
Baca juga: Pengalaman Pakai Produk Unicharm
Fortunatelly, kanker serviks ini merupakan kanker yang bisa dicegah kalau ketahuan sejak awal. Tubuh kita semacam otomatis bisa mengatasi sekitar 70% inveksi. Tapi kalau virusnya terlalu banyak ya tubuh kualahan juga sih.
Baca juga: Pengalaman Pakai Produk Unicharm
Fortunatelly, kanker serviks ini merupakan kanker yang bisa dicegah kalau ketahuan sejak awal. Tubuh kita semacam otomatis bisa mengatasi sekitar 70% inveksi. Tapi kalau virusnya terlalu banyak ya tubuh kualahan juga sih.
Baca juga: Stop Asking Kalau Nggak Penting
What to do?
So, apa sih yang harus dilakukan sebagai tindakan preventif? Atau setidaknya
untuk mengantisipasi bahaya yang lebih jauh kalau sudah terjadi.
tenor.com |
1.
Deteksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)
IVA merupakan
metode screening kanker serviks yang paling sederhana, cepat, dan yang paling
penting murah. Metodenya dilakukan dengan melihat serviks secara langsung
setelah dioles larutan asam asetat 3-5%. Yang dilihat adalah perubahan warna
yang terjadi setelah sepuluh menit. Kalau ada bercak putih kemungkinan ada
kelainan pada sel serviks. Metode screening ini memang kurang sensitif
dibandingkan dengan metode yang lain.
2.
HPV-DNA dan pap smear
HPV DNA ini
merupakan pemeriksaan molekuler menggunakan metoda hybrid capture II tipe risiko tinggi pada bahan pemeriksaan yang
diambil dari serviks. Diketahui ada 13 jenis HPV risiko tinggi yang dapat
dideteksi. Pemeriksaan HPV-DNA juga dianjurkan bila hasil pemeriksaan Pap Smear
tidak jelas atau membingungkan. Jadi hasil dari deteksi dengan metode ini bisa
lebih meyakinkan karena konon haasilnya lebih valid daripada pap smear biasa.
Seperti yang
saya baca dari website www.prodia.com, saat ini juga sudah tersedia vaksinasi
untuk mencegah infeksi HPV risiko tinggi, namun hanya dapat melindungi 2 tipe
HPV saja.
prodia.com |
3.
Setia dengan satu pasangan
Salah satu
penyebab banyaknya virus di dalam tubuh adalah karena sering barganti pasangan
sehingga risiko kanker serviks yang lebih tinggi. Kalau wanitanya setia tapi
laki-lakinya sering jajan di luar ya sama aja bohong. So, komitmen terhadap
pasangan ini juga penting banget.
4.
Berhubungan seksual pada waktu yang tepat
Orang akan
lebih berisiko terserang kanker serviks jika berhubungan seksual lebih dini. Resikonya
bisa sampai tiga kali lipat kalau satu pasangan berhubungan seksual sebelum
berusia 20 tahun. Risiko ini akan meningkat hingga sepuluh kali lipat jika
seseorang mempunyai tiga pasangan atau lebih.
5.
Gunakan kondom dan diafragma
Bukan sekedar
berperan sebagai alat kontrasepsi, kondom dan diafragma juga dapat melindungi
serviks saat berhubungan seks. Perlindungan yang dimaksud adalah perlindungan
dari sejumlah bahan yang dapat menimbulkan iritasi, termasuk ikut menempelnya
virus HPV.
6.
Stop smoking!
Semua juga tau
kalau merokok lebih banyak mudharatnya. Manfaatnya hanya diterima oleh pembuat
dan penjualnya. Sorry to say. Bahan-bahan kimia dari rokok akan terkonsentrasi
di dalam cairan leher rahim. Kondisi ini akan mengakibatkan turunnya kemampuan
perlindungan dari infeksi.
7.
Jaga pola makan dan pola hidup yang sehat
Yang paling
penting sih gimana cara kita untuk terus berperilaku hidup sehat. Ini dilakukan
dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengonsumsi makanan yang
bernutrisi tinggi dan sehat dalam jumlah seimbang. Yang sering diabaikan adalah
membersihkan organ kewanitaan dan mengelapnya sampai kering dan jangan lupa
mengganti pakaian dalam. Duh parah banget kalau malas ganti pakaian dalam deh
gimana jodoh mau deket. Ups.
Kapan
pemeriksaan ini sebaiknya dilakukan?
Nggak ada ketentuan pasti kapan kita harus memeriksakan kesehatan secara dini. Yang pasti kalau pap smear sebaiknya dilakukan sekitar 5 hari setelah haid, atau 10-20 hari setelah hari pertama haid. Nggak ada kata terlambat sih kalau belum pernah pap smear. At least 3 tahun setelah berhubungan seks pertama kali dan kalau udah berusia lebih dari 30 tahun paling enggak pap smear rutin dilakukan setahun sekali.Ada juga program pap smear gratis bagi peserta BPJS di beberapa klinik.
Sementara,
hal yang nggak kalah penting adalah premarital check up yang sebaiknya dilakukan
enam bulan sebelum menikah. Harapannya masih ada waktu untuk konseling dan
mencari solusi untuk penyakit yang ditemukan.
Terima kasih telah berbagi informasi seputar kanker serviks
ReplyDeletePeenah kepikiran pengen premarital check up tapi kemudian mas boz bilang...kalau ternyata ada penyakit dan kita jadi ragu, gimana? Hihi... Bismillah...liat 'sejarah hidup' inshaAllah sehat semua.
ReplyDeleteBeruntung ada prodia yg udah lengkap tesnya yah...bagi yg di jkt beruntung bgt tuh karena ada PWHC juga
lebih baik mencegah daripada mengobati ya mba
ReplyDeleteHi thaanks for posting this
ReplyDelete