Foto: 21cineplex.com |
Sutradara : Mo Brothers
Produser : Shinjiro
Nishimura, Mike Wiluan, Wicky V. Olindo, Sukhdev Singh
Pemeran : Iko Uwais,
Chelsea Islan, Julie Estelle, Zack Lee, Sunny Pang
Produksi : Screenplay
Infinite Films
Sinopsis
Film ini menceritakan kisah seorang lelaki yang dipanggil
Ishmael (Iko Uwais) yang ternyata bernama Abdi oleh dokter yang merawatnya yang
bernama Ailin (Chelsea Islan). Ishmael kehilangan ingatan setelah ditemukan
terdampar di sebuah pantai. Masa lalu Ishmael ternyata belum usai karena
perlahan ingatannya pulih dan membawanya kepada seorang Lee (Sunny Pang) dan
dunia criminal yang ternyata tak bisa lepas begitu saja dari sejarah hidup
seorang Ishmael.
Film
Action Pertama Saya
Maksudnya bukan film yang saya bintangi, ya, tapi yang saya
tonton. Saya emang nggak terlalu suka nonton film. Kadang-kadang malah tidur
pas lagi nonton. Beda sama HB yang emang demen banget nonton film dan udah tau
banget bakal ada film ini. Kalau saya sih selain suka ketiduran gara-gara di
bioskop dingin dan redup, suka sayang juga sama uangnya. *bilang aja pelit* LOL
Jarang-jarang saya bikin blogpost tentang film. Terakhir udah
bertahun lalu. Kata HB, ini adalah film yang pemerannya mirip dengan film-film sejenis
sebelumnya. Sebut saja The Raid yang fenomenal. Iko Uwais sebagai bintang utama
juga pernah main di film Merantau dan Berandal. Saya juga baru tau kalo Julie
Estelle main di film action. Dan parahnya saya baru tau ternyata itu loh yang
namanya Iko Uwais, suaminya Audi setelah saya bilang ke HB kalo wajahnya nggak
pantes jadi criminal. Ya, gue emang gagal gaul. Tapi nggak ada di ujian kan
yang beginian? -_______-
Uniknya film ini, selain membuat saya nyari tau tentang para
aktornya adalah teasernya. Iya, saya baru nonton teasernya setelah seminggu
lalu nonton filmnya. Jadi ada dua teaser, dari sudut pandang Ailin yang ini:
Dan dari judulnya keliatan ada romantikanya kan di filmnya?!
Satunya lagi dari sudut pandang si Ishmael:
Film ini mengandung unsur komedi. Jadi beberapa adegan
terutama yang di awal suka dibuat lucu. Itulah yang membuat penonton juga
senang dan sering pecah tawa jadi bikin gagal tragis. Tapi kalau menurut saya
sih nggak lucu, umm… lebih tepatnya lucu yang nggak pada tempatnya gitu. Dan sebenarnya nggak enaknya nonton di bioskop bareng-bareng ya gitu. Suka ada penonton yang tiba-tiba teriak. Bikin pecah konsentrasi.
Kalau kata HB sih dari segi sinematografinya (tsah gayak
bahasa gue) film ini keren, cuma alurnya lebih keren film sebelumnya. Kalau buat
saya yang emang nggak nonton The Raid dan kawan-kawannya, alurnya ini biasa
banget. Gampang ditebak dari awal.
Tapi kayaknya yang bikin HB bentah nonton sampe akhir bukan
karena laganya, tapi karena adanya Chelsea Islan. Saya akui, doi emang lucu
banget, apalagi pake kacamata. Menurut saya dia paling lucu pas scene di pantai
setelah Ishmael keluar dari rumah sakit dan pas mereka berdua hujan-hujanan
sebelum Ailin pulang ke Jakarta. Ya iyalah saya cemburu, kalo HB melototin
Tante Tamara Blezinsky sih agak nggak apa-apa. Lah ini seorang Chealsea yang
masih seger kinyis-kinyis -_____-
Tontonlah
Film Sesuai Usia dan Karakter
Kalau dari posternya dan judulnya sih saya emang udah
menduga kalau ini film dewasa. Tapi saya juga nggak terlalu aware soalnya saya
kan Cuma sekedar nemenin HB nonton aja. Saya nggak ambil pusing mau gimana juga
filmnya. Bahkan awalnya saya udah membayangkan kalau di dalam bioskop saya
bakal bobo syantiks.
HB rewel banget pas tau ada banyak anak kecil yang masuk ke
dalam teater. Dan ternyata di samping dia juga ada dua bocah laki-laki
kira-kira kelas dua SD. Iya kelas dua, coba? Emak-Bapaknya gimanalah yaaa?
Terus sama mbak-mbak yang jaga pintu juga kok ya boleh aja sih? Apa pihak
bioskop apatis demi segelintir uang.
Menurut hasil penelitian Nando, seorang
Mahasiswa IPB pada tahun 2011, adegan
film yang paling berkesan adalah ketika adegan perkelahian, memukul atau
menendang. Umumnya perasaan responden yang timbul setelah melakukan perilaku
agresi adalah tidak tentu. Responden pada penelitian ini adalah siswa SMK,
bukan anak-anak. Bisa dibangkan enggak kalau anak-anak yang nonton film penuh
dengan darah yang mengucur, muncrat, mata yang ketusuk, kepala ketembak, badan
tertembus benda tajam? Astaghfirullah. Saya aja lemes demi mengingat
adegan-adegan itu. Belum lagi nama-nama binatang dan umpatan yang keluar dari mulut para
aktornya.
"Anjiiingg... hahaha.... anjing katanya!"
Jelas tertulis di layar kalo itu bukan film anak-anak. Kalo nggak
salah malah buat 21 tahun ke atas. Tapi entah kenapa masih ada aja orangtua
yang bawa anaknya. Bahkan ada juga yang bawa bayi. Ya kalo pengin pacaran lagi
titipin aja dulu anaknya barang tiga jam bisa meureuuunnnn.
Remotivi.or.id
pernah merilis artikel tentang aksi kekerasan yang diakibatkan karena anak-anak
menonton film yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Kan katanya anak-anak
adalah peniru yang ulung, jadi ini dia aksi-aksi yang diteladani anak-anak yang
pernah ditulis oleh Remotivi.
1.
Gulat
“Smack Down”
Pada
2006, tayangan “Smack Down” dihentikan setelah banyak anak yang menjadi korban
akibat menonton dan menirukan adegan di dalamnya. Sedikitnya ada tujuh kasus kekerasan yang ditengarai akibat
tayangan “Smack Down” telah dilaporkan ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Sebelum dihentikan, “Smack Down” sempat pindah jam tayang, dari sebelumnya di
bawah pukul 22.00 WIB menjadi tengah malam. Namun, penggantian jam tayang ini
tidak memberikan solusi karena telah banyak orang yang menggemarinya termasuk
anak-anak.
Saya sendiri
nggak tau ini acara apa karena saya emang membatasi nonton TV apalagi untuk
acara-acara nggak jelas. Yang jelas tontonan saya paling Laptop Si Unyil dan kroni-kroninya.
2. Eksekusi
Saddam Husein
Hukuman
mati Saddam pada 30 Desember 2006 ditayangkan di sejumlah jaringan televisi di
Arab dan Barat. Setidaknya lima orang anak dilaporkan gantung diri meniru
hukuman mati Saddam setelah menyaksikan eksekusinya di televisi. Di antaranya
adalah seorang anak berumur 12
tahun di Aljazair yang digantung sejumlah temannya dalam permainan meniru adegan
eksekusi Saddam. Kasus serupa menimpa bocah laki-laki berusia 10 tahun
di Texas yang dilaporkan secara tidak sengaja bunuh diri saat mencoba meniru
adegan penggantungan Saddam dengan mengikat leher di tempat tidur susun. Kasus
terakhir menimpa gadis berusia 15 tahun asal India Timur yang tertekan berat
setelah menyaksikan hukuman mati Presiden Irak tersebut.
3. Sulap
Limbad
Pada 2009, seorang anak laki-laki berusia 12
tahun di Jakarta Pusat ditemukan tewas tergantung di ranjangnya yang bertingkat.
Menurut keterangan orang tua korban dan saksi lainnya, diketahui bahwa ia gemar meniru aksi seorang
pesulap di televisi. Setiap selesai menyaksikan tayangan “Limbad The Master”,
korban mempraktikkan adegan yang ditontonnya. Korban juga sempat menusuk
tangannya dengan sejumlah jarum kemudian dipertontonkan kepada teman-temannya.
Orang tua korban sering marah dan menegur kebiasaan anaknya ini. Ketika
akhirnya kebiasaan korban meniru sulap Limbad merenggut nyawanya, orang tuanya
sedang berjualan di pasar.
Saya gagal paham kenapa tayangan macam ini
bisa merebak di tivi. Ngeliatnya aja ogah kalau saya mah, apalagi nonton dan
membiarkan keluarga saya nonton hal so damn useless begini.
4. Petualangan
Dora dan Diego
Pada 2008, masyarakat Inggris dikejutkan
dengan berita meninggalnya seorang anak perempuanberusia 4 tahun karena
leher terjerat pita rambut miliknya. Korban meninggal dengan posisi yang sama persis dengan
tayangan kartun yang ditonton di hari sebelumnya. Menurut pengakuan orang
tuanya, korban sangat menyukai serial kartun “Dora The Explorer” dan “Go
Diego Go”. Pada salah satu tayangan kartun kesukaannya itu memperlihatkan
adegan seorang anak yang bergelantungan di pohon menggunakan seutas tali.
5. Kartun
Serigala
Di
tahun yang sama, dua orang kakak beradik di Cina berusia 7 tahun dan 4 tahun
dibakar temannya. Kedua korban diikat ke sebuah pohon dan kemudian dibakar
hidup-hidup. Akibat insiden ini kedua anak tersebut mengalami luka bakar yang
cukup serius. Pelaku yang
berusia 10 tahun mengakui dirinya menirukan salah satu adegan dari film kartun
berjudul “Xi Yangyang & Hui Tailang” atau dalam bahasa Inggris “Pleasant
Goat and Big Big Wolf”. Pengadilan Cina akhirnya memutuskan produser acara
tersebut bersalah dan wajib bertanggung jawab dengan membayar kompensasi biaya
perawatan korban sebesar 15 persen.
Padahal film headshot jelas-jelas untuk orang dewasa dengan alasan kekerasan dan darah dimana-mana, namun masih ada orang yang ngotot bawa anaknya. Setelah itu, nyalahin pembuat filmnya karena bikin film yang nggak mendidik. Susah emang. Solusinya ya cuman satu, mencerdaskan diri sendiri dengan membaca ulasan film sebelum nonton, dan awasi yang baik untuk anak-anak.
ReplyDeleteBetul, dan nonton film atau jalan ke mall bukan sekedar untuk jaga gengsi, lebih dari itu ada manfaat atau mudharatnya. Terima kasih atas kunjungannya
DeleteLho itu kok bisa ada anak kecil yang lolos pintu si? Masa iya bisa? Kalopun kecolongan beli tiket, mestinya dihadang dan kalo ngotot ya tinggal balikin uang tiketnya, hmm.
ReplyDeleteSalam,
Aci
haduuh saya aja ga berani nontonnya, apalagi bawa anak :(
ReplyDeleteHB is husbandkah?😁
ReplyDeleteBukan, haha. Itu Hungry Bear. Sila ditengok series tentang #HBKingdomTheSeries :)
DeleteHai, rada gak nyambung sama sosok HB, soalnya ini kunjungan perdana, kakaa... salam kenal dari bumi Borneo ya.
ReplyDeleteAku juga jarang nonton di bioskop, sama, sayang uangnya. *_*
Nonton Premiere Fox Movies saja di rumah, senangnya luar biasa!
Tapi, sesekali bolehlah. Apalagi kalau dapat tiket gratis, xixixi :D
Salam kenal juga dari Lampung. Saya jugs nggak terlalu suka nonton, bahkan biasanya ketiduran pas nonton haha
Deletemantappp
ReplyDeletebubuk kentang markaindo
jadi pengen nonton
ReplyDeletewah, wajib nonton nih
ReplyDeleteasuransi online terbaik