Seiring
perkembangannya selama seperempat abad, JNE terus menorehkan prestasi. Penghargaan
pertama adalah Digital Popular Brand
Awards 2016 yang diberikan oleh PlasaFranchise.com dan TRASnCo Research
yang bekerjasama dengan IMFocus Digimarketing Consultant. Selanjutnya JNE juga menerima
penghargaan TOP Brand Awards 2016 diberikan oleh Majalah Marketing yang
bekerjasama dengan Frontier Consulting Group. Yang terakhir adalah ICCA
(Indonesia Contact Center Association) menganugerahkan bronze medal kategori The Best Supervisor Contact Center
kepada Irni Sofni selaku Section Head
Contact Center Department JNE. Ketiga awards
itu diterima JNE dalam suasana Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-71. *standing ovation*
Tentunya,
sebagai perusahaan jasa, prestasi JNE tak lepas dari loyalitas para
pelanggannya. Untuk itu JNE selalu berusaha memberikan inovasi dan
mengaplikasikan kemajuan teknologi dalam bisnisnya sehingga bias benar-benar
membangun Indonesia. Belum lama ini JNE me-launching
JNE Seven Magnificient (7M) yang terdiri dari My JNE, My COD, BoxPrepaid, Layanan Super Speed, PopBox dan JNE Trucking. Teknologi yang diterapkan JNE dalam bisnis selain memudahkan pelanggan,
tentu saja turut membangun perekonomian bangsa. *applause lagi*
Di era yang serba canggih dan serba mobile
seperti sekarang, pelanggan tentu sangat membutuhkan layanan yang bisa diakses
kapan pun di mana pun. Aplikasi My JNE salah
satunya.
Sebenarnya
saya udah lama tau ada aplikasi ini. Beberapa bulan lalu sejak dunia maya heboh
dengan aplikasi ini saya sudah coba install. Tapi entah karena saya yang emang
gaptek atau memang aplikasinya sedang dalam pengembangan, jadi fitur-fiturnya
kurang bisa dimanfaatkan.So, uninstall!
Sekarang semuanya serba online. HB
misalnya dengan bisnis buku, tas dan handycraft-nya
sekarang sudah merambah ranah jual-beli biji kopi. Dan siklus di tokonya sangat
membutuhkan semua aliran distribusi dan informasi yang cepat dan akurat. Saya juga kelak pengin punya bisnis e-commerce yang mumpuni. Nanti, kalau sudah terbiasa dengan rutinitas. Insyaa allah.
Honestly aplikasi ini berguna banget untuk para penggiat online shop semacam HB karena nggak perlu repot lagi untuk cari tau tarif via browser atau was-was ongkir yang ditawarkan ke konsumen kurang atau lebih. Atau khawatir barang yang dikirim terlambat atau bahkan gagal dan mengecewakan pelanggan karena bisa langsung cek status pengiriman sembari antri di bank, dalam perjalanan, atau menjelang tidur. Bayangkan aja kalau para penggiat online shop masih aja konvensional, bakal ada setumpuk resi pengiriman, ngecek satu persatu dengan cara ngetik di tracking shipment pakai browser di PC. Yah, wasting time dan sangat kurang akuntabel. Iyuuhh… cara itu so bad yesterday, guys!
So, lemme tell you about
this so damn cool mobile app from JNE.
Aplikasi User Friendly
Beberapa
bulan lalu, as I said before, saya
kesulitan mengoperasikan aplikasi ini. Tapi setelah saya download ulang aplikasi MyJNE dan coba registrasi lagi ternyata sangat mudah. Aplikasi
ini setau saya memang baru ada untuk ponsel berbasis android, tapi katanya sih bakal
ada di IOS juga.
Pertama
cukup unduh aplikasinya di Play store dengan
mencari kata kunci MyJNE. Nanti kita
akan menemukan aplikasi dengan logo Si Joni. Nah, ini yang saya suka. Cuma butuh
sekitar 7 MB aja ruang di ponsel supaya bisa mengunduh aplikasi ini. Sewaktu dioperasikan
juga ringan dan nggak pakai acara lag. JNE
tau banget kalau nggak semua pelanggannya punya ponsel yang keren, saya salah
satunya. Ponsel saya cupu banget. Alhamdulillah karena aplikasinya ringan dan
cukup responsive, saya jadi bisa ikut
menikmati kemudahan dalam genggaman. Ponsel saya juga nggak kelelahan jadinya.
Pendaftaran mudah
Karena
saya anaknya suka coba-coba. Saya melakukan sign
up COD Wallet meski untuk bisa menggunakan beberapa fitur aslinya nggak perlu daftar
dulu. Cara daftarnya juga sangat mudah, cukup ketik alamat email, nomor telepon dan
password. Nah, setelah itu kita akan mendapatkan notifikasi di email untuk
mengonfirmasi pendaftaran kita. Tinggal klik link yang disediakan di sana. Dan selamat, anda terdaftar di MyJNE!
Fitur-fitur yang rinci
Saya
bilang bahwa menu yang ditawarkan di aplikasi MyJNE ini sangat khusus. Bergantung kita butuhnya apa, tinggal
klik button yang tersedia. Ada menu
utama di awal ketika kita masuk ke aplikasi keren ini, yaitu JNE Nearby, MyCOD
dan MyCOD wallet. Ada juga kategori Shipper,
Consignee dan Favourite.
Shipper
Untuk melihat
aktivitas dan status transaksi barang yang kita kirim, gunakan menu Shipper. Tanpa perlu mengetikkan nomor
resi, kita sudah mendapatkan informasi barang yang kita kirimkan dengan
identitas nomor telepon kita. Jadi nggak perlu kerja dua kali, cukup tunggu
kabar aja via SMS dan cek status dengan scan
barcode lewat menu My Shipment. Jadi
bisa jualan sambil tidur-tiduran, ngemil dan baca novel. LOL.
Consignee
Yang kedua ada menu Consignee yang bisa digunakan untuk
melihat aktivitas transaksi penerimaan barang yang kita terima. Ini sering saya
gunakan kalau saya habis belanja online dan
butuh informasi barang saya ada dimana. Kalau dulu saya suka kesal karena
setiap ngecek status barang cuma tertulis “on
process”, sedangkan kita butuh info proses apa sih kok lama banget? Lelah adek
nungguin Abang kiriman Abang! Sekarang udah jamannya canggih dengan teknologinya JNE. Kita bisa tau
posisi barang kita ada dimana. Bahkan katanya kurirnya pun akan ketauan kalo
misalnya dia lagi mabal kerja dan mampir minum es dugan. Haus, Bang?
Favourite
Ada lagi menu Favourite yang berisi aktivitas
transaksi yang sudah kita favoritkan. Jadi kayak pin it gitu.
Check tariff
Nggak lupa juga kalau
saya paling sering mengunjungi menu check
tariff biar nggak nombok atau sekedar pengin tau kepastiannya aja. Saya anaknya takut di-PHP-in. LOL.
Biasanya, setelah saya mengetikkan kecamatan asal dan kecamatan tujuan, akan muncul pilihan tariff mulai dari OKE, Reg, YES, dan kadang JNE Trucking. Tapi kali ini giliran saya pengin pamer hasil screenshoot pencarian tariff pengiriman kopi ke Cimahi, informasinya malah nggak ditemukan. *fail*
Biasanya, setelah saya mengetikkan kecamatan asal dan kecamatan tujuan, akan muncul pilihan tariff mulai dari OKE, Reg, YES, dan kadang JNE Trucking. Tapi kali ini giliran saya pengin pamer hasil screenshoot pencarian tariff pengiriman kopi ke Cimahi, informasinya malah nggak ditemukan. *fail*
JNE Trucking
Yang terakhir
saya sebut di paragraf sebelum ini juga disingkat JTR. Layanan ini menggunakan
armada pengangkutan barang yang lebih besar daripada kendaraan biasanya. JTR bisa
dimanfaatkan untuk pengiriman barang dalam jumlah banyak. Duh, coba waktu saya
pindah kos dari Jogja waktu itu udah ada aplikasi ini, pasti nggak usah repot
angkut-angkut sambil elap keringat dan air mata karena sedih dengan ongkirnya.
LOL.
Layanan ini cuma bisa digunakan untuk barang dengan berat minimal 10 kilogram. Kebayang
nanti saya bisa pakai layanan ini untuk mengirim kopi dari Lampung around the world. *otak
bisnis*
JNE Nearby
Sebagai orang yang
sering datang ke tempat yang baru, menu ini membantu saya banget. Saya jadi
tau dimana lokasi agen JNE terdekat dengan lokasi saya di saat itu. Jadi kita
nggak perlu muter-muter, nyasar-nyasar dan sepahit-pahitnya kenyataan adalah
dengan teknik GPS, Gunakan Penduduk Setempat. Eaaaaa. Dengan MyJNE, kita cukup memanfaatkan
bantuan GPS (Global Positioning System, GPS
sebenarnya), icon Abang Joni sudah bermunculan di mana-mana. Sayangnya di
seputaran Wisma Dosen Itera, saya nggak nemu icon Abang Joni.
MyCOD dan MyWallet
Ini adalah fitur yang
bisa kita gunakan untuk menjadikan JNE sebagai media pembayaran transaksi e-commerce. MyCOD (Cash On Digital) ini adalah fitur yang
berguna sebagai alat mediasi transaksi online khususnya jual beli online. JNE
disini bertindak sebagai mediator, semacam rekber gitu deh, alias rekening
bersama. Nah, apalagi kalau udah top up di MyWallet, jadi nggak perlu susah-susah cari token internet banking atau ngantri di ATM apalagi ngantri setor di bank.
So yesterday banget, sorry to say!
Cara top upnya juga
gampang banget. cukup transfer sejumlah uang dengan mengikuti petunjuk di
aplikasi MyJNE ini. Transfer lebih
banyak dari kebutuhan belanja online saat
itu juga nggak apa-apa. Toh nanti deposit itu akan tersimpan jadi lebih mudah
lagi kalo besok-besok pengin transaksi lagi. Kalo misalnya kita pengin narik
uang tinggal kirim uangnya ke rekening terus tarik deh lewat menu cash out. Bisa juga transfer ke sesame pengguna
semacam transfer pulsa gitu. Nah, biar bisa dievaluasi, kita bisa lihat di menu
history yang berisi rekaman transaksi
kita menggunakan MyCOD Wallet ini.
Kalau biasanya kita
menyebut COD sebagai pertemuan antara penjual dan pembeli di suatu tempat
tertentu biar hemat ongkir, disini sedikit berbeda. Kita nggak perlu lagi takut
untuk dibohongi dalam belanja online. Yaiyalah,
penjaminnya kan perusahaan sekelas JNE, kalau masih ada yang kecolongan kan
bisa langsung ditindak. Lagian juga kita punya virtual account sebagai identitas kita di dunia pasar elektronik. Kita
juga bisa bertransaksi dimana aja dan kapan aja. Dengan proses top up yang simple, JNE juga memudahkan kita para generasi yang dinamis ini.
All at all, bisa
saya simpulkan bahwa kita juga bisa loh mendukung gaya hidup ramah lingkungan
dengan memanfaatkan aplikasi MyJNE ini.
Kenapa?
1. Hemat waktu
Hemat waktu kan sama aja dengan menghemat uang dan energi. Kita
bisa melakukan hal dengan multitasking karena
semuanya jadi lebih mudah dengan bantuan aplikasi yang user friendly yang super responsive
sehingga hemat pemakaian kuota internet dan kuota memory ponsel bahkan baterai.
2. Paperless
Dengan menggunakan aplikasi ini kita
nggak perlu cetak-cetak bukti transaksi loh. Kan sudah ada notif dan bukti
transaksi yang bisa kita cek anytime.
3. Low carbon footprint/jejak karbon
Bayangkan aktivitas pengiriman barang
kita dengan siklus begini: beli barang; bungkus (dengan pembungkus bekas pakai
atau yang ecofriendly); timbang barang; buka laptop; cari wifi; harus beli kopi; buka browser; buka jne.co.id; cek tarif; minta jemput tukang
ojeg; ke agen JNE; minta anter pulang
tukang ojeg; misuh-misuh ongkosnya membengkak; misuh-misuh server internet down pas mau cek status pengiriman atau resi ilang. *life*
Untuk situasi di atas, berarti Si Abang Tukang Ojegnya butuh
empat kali bolak-balik. Bayangkan berapa bensin yang dia butuhkan! Berapa emisi
yang dikeluarkan dari motornya? Kenapa nggak diserahkan aja sama Abang Joni yang sekalian
nganter paket cinta kemana-mana.
Apalagi kalau mau menyelesaikan transaksi
belanja online musti ngantri di ATM
dulu karena nggak punya MyCOD Wallet atau
internet banking. Udah mah makan
bensin, bikin cepet laper pula, apalagi kalau di jalan ketemu mantan, tambah
baper. LOL.
Parahnya lagi kalo kita mau belanja
langsung ke sebuah butik, ternyata udah jauh-jauh ke sana yang dicari enggak
ada. Yang namanya cewe suka penasaran, dicarilah ke butik yang lainnya sampe
sakit kepala terus budget jajan
membengkak. Dan seterusnya. Berapa banyak jejak karbon yang kita tinggalkan?
Apaan sih jejak karbon? Long story short, ini adalah sebutan
untuk jumlah emisi gas rumah kaca (greenhouse
gasses) sebagai akibat dari aktivitas, proses produksi, distribusi dan
konsumsi, dan metabolism individu. Nah, emisi tersebut bisa berupa karbon (CO2)
atau gas lainnya akibat pengoperasian alat elektronik, kebiasaan makan, dan
transportasi.
4.
Memutus rantai pasok
Duh, apalagi sih itu, Jeng?! LOL. Menurut Wikipedia, Rantai pasok atau supply chain ini adalah sebuah sistem terkoordinasi yang terdiri atas
organisasi, sumber daya manusia, aktivitas, informasi, dan sumber-sumber daya
lainnya yang terlibat secara bersama-sama dalam memindahkan suatu produk atau
jasa baik dalam bentuk fisik maupun virtual dari suatu pemasok
kepada pelanggan.
Nah, kebetulan saya
tinggal di Lampung yang mana meski pun dekat dengan Ibukota Jakarta dan
merupakan Pintu Gerbang Sumatera, tapi seringkali kami sulit mendapatkan
produk-produk tertentu atau kadang juga harganya sangat mahal. Dengan adanya
perusahaan pelayanan jasa seperti JNE dengan aplikasi secanggih MyJNE, kami
bisa dengan mudah mendapatkan produk-produk bahkan dengan biaya ringan karena
terkadang pemasok punya kebijakan free ongkir.
So, hidup ini udah sangat mudah dengan
hadirnya teknologi, ngapain dibuat susah! Dengan belanja online kita udah membantu banyak orang loh. Penjualnya,
karyawannya, kurir JNE dan nggak perlu meninggalkan terlalu banyak jejak
karbon. Apalagi kalau udah pakai aplikasi MyJNE ini, melakukan pengiriman, memantau dan transaksi dalam genggaman. As simple as that!
Bahan bacaan:
jne.co.id
Aku selalu pakai JNE kalau kirim barang. Ternyata banyak ini itunya ya JNE
ReplyDeleteyoi! termasuk buat ngirim teri sambal :D
DeleteMantap, lengkap banget, semoga sukses dan JNE bisa bekerjasama lagi dengan Tapis Blogger hehehe
ReplyDeleteAamiin. Yeayyyyy!
DeleteJNE memang ok banget buat kirim2 barang.
ReplyDeletedan banyak bgt agennya.LOL
DeleteWah infonya berguna banget buat sis olshop sepertiku! Beberapa minggu yg lalu aku emang nyari nih smartphone app untuk JNE, tp katanya MyJNE kurang bisa diandalkan krn masih banyak bug. Sekarang udah prima ya, malah bagus dan lengkap banget fiturnya! *download kilat!*
ReplyDeleteterus berkembang mereka, sis.
DeleteSaya juga langganan JNE, Mbak. Malah punya kartunya juga biar dapet poin dan bisa ditukar voucher belanja, hehe. Konternya banyak, jaringan luas, cepat pula. Apalagi sekarang saya juga pasang aplikasinya. Lacak kiriman dan cek tarif, cepet. Semoga makin maju JNE setelaha 25 tahun. Makin berkibar untuk memajukan ekonomi bangsa.
ReplyDeletewah, saya malah belum jadi member nih om :D
Delete