Sejak 21 Februari lalu, para pegiat
lingkungan boleh sedikit bergembira setelah Pemerintah mengeluarkan kebijakan
kantong plastik berbayar. Berita lingkungan kembali naik ke permukaan,
menghiasi halaman demi halaman linimasa media sosial. Tak ketinggalan, sulit
dan bahayanya sampah plastik turut kembali dikampanyekan dengan harapan
masyarakat mulai peduli dan lebih bijak mengonsumsi bahan pembungkus yang sulit
terurai ini.
Uji coba penggunaan kantong plastik
berbayar diterapkan di 21 kota seluruh Indonesia. Maka, perhatian media massa
pun berpusat di kota-kota percobaan tersebut. Tentang penerapan kebijakan,
tanggapan masyarakat, termasuk tentang kebijakan daerah tertentu yang ternyata
memberlakukan harga lebih tinggi dari yang ditetapkan pemerintah pusat.
Yang perlu kita ingat dan kadang
luput dari perhatian media, Indonesia ini luas sekali dan memiliki banyak
potensi daerah yang jarang diketahui masyarakat. Sekarang saya sebutkan satu
kota deh, Bontang. Apa yang teman-teman ketahui dari kota ini selain letak
geografisnya yang ada di Kalimantan Timur?
Kebetulan saya sudah merantau di kota
yang terkenal dengan industri LNG-nya ini. Selain penampilan kotanya yang
bersih dan rapi, masyarakat kota Bontang rupanya memiliki kepedulian tinggi
terhadap lingkungan.
Salah satunya dilakukan oleh sekelom
pok masyarakat yang menamakan dirinya Kelompok Bontang Lestari Peduli. Mulai
terbentuk sejak 2010, kelompok ini berupaya melestarikan lingkungan dengan
mengolah limbah plastik menjadi potongan-potongan kecil hasil pencacahan
sehingga memiliki nilai ekonomis. Ya, mereka bergerak di bidang pencacahan
plastik.
Kalau kita sadari, benda berbahan
baku plastik yang sulit terurai ini sebenarnya banyak sekali kita konsumsi.
Mulai dari pembungkus makanan atau minuman, kosmetik, tempat bumbu, termasuk
juga keranjang tempat menyimpan peralatan rumah tangga dan masih banyak lagi.
Kondisi inilah yang dimanfaatkan Kelompok Bontang Lestari Peduli untuk mengolah
sampah sekaligus menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Yang unik, kelompok ini pada awalnya terbentuk karena adanya konflik sosial di antara pemulung. Setelah berjalan selama satu tahun pertama, konflik akhirnya mereda. Dalam perkembangannya, kelompok yang juga menjadi mitra binaan Badak LNG melalui program Community Development-nya itu juga mampu memberdayakan masyarakat di sekitar usaha pencacahan plastik.
Seperti yang kita tahu, plastik yang
digunakan sebagai kemasan barang-barang tersebut dikategorikan menjadi beberapa
jenis. Kalau diperhatikan, ada tujuh jenis plastik berdasarkan sifat dan
penanganannya untuk didaur ulang:
1. PET (PolyEthylene Terephthalate)
Memiliki titik lebur sangat tinggi. Kode ini biasa ditemukan pada botol air mineral, minuman bersoda, shampoo, selai roti, dan obat kumur.
Memiliki titik lebur sangat tinggi. Kode ini biasa ditemukan pada botol air mineral, minuman bersoda, shampoo, selai roti, dan obat kumur.
2. HDPE (High Density PolyEthylene)
Plastik dengan jenis ini umumnya digunakan pada botol susu, lotion, kosmetik, juga kantong plastik.
Plastik dengan jenis ini umumnya digunakan pada botol susu, lotion, kosmetik, juga kantong plastik.
3. PVC (Polyvinyl Chloride)
Bahan PVC terbuat dari etilena yang biasa ditemukan pada minyak mentah dan klorin yang dapat ditemukan pada garam. Plastik yang mudah didaur ulang ini umumnya digunakan untuk botol minyak goreng dan pengemasan daging segar.
Bahan PVC terbuat dari etilena yang biasa ditemukan pada minyak mentah dan klorin yang dapat ditemukan pada garam. Plastik yang mudah didaur ulang ini umumnya digunakan untuk botol minyak goreng dan pengemasan daging segar.
4. LDPE (Low Density PolyEthylene)
Jenis plastik yang terbuat dari minyak bumi ini sering digunakan sebagai plastik pembungkus roti, makanan beku, serta tempat mentega dan margarin.
Jenis plastik yang terbuat dari minyak bumi ini sering digunakan sebagai plastik pembungkus roti, makanan beku, serta tempat mentega dan margarin.
5. PP (PolyPropylene)
Plastik jenis ini umumnya digunakan sebagai kemasan makanan atau pelabelan.
Plastik jenis ini umumnya digunakan sebagai kemasan makanan atau pelabelan.
6. PS (PolyStyrene)
Di antara kode lainnya, sepertinya plastik ini yang banyak ditemukan dalam keseharian kita karena jenis ini sering digunakan pada stereofoam, gelas dan piring plastik, serta karton telur.
Di antara kode lainnya, sepertinya plastik ini yang banyak ditemukan dalam keseharian kita karena jenis ini sering digunakan pada stereofoam, gelas dan piring plastik, serta karton telur.
7. Others
Berbeda dengan keenam jenis lainnya, plastik tipe ini umumnya digunakan untuk galon air mineral.
Berbeda dengan keenam jenis lainnya, plastik tipe ini umumnya digunakan untuk galon air mineral.
Kembali ke Kelompok Bontang Lestari Peduli, mereka
juga melakukan pemilahan sampah sebelum diolah lebih lanjut. Setelah dipisah,
beragam sampah plastik tersebut dicuci agar hasil pencacahan dapat maksimal.
Plastik yang sudah dicuci kemudian dipisahkan kembali berdasarkan sifatnya
secara umum, yang keras dan lunak.
Dalam setiap prosesnya, anggota kelompok ini
tetap mengutamakan faktor keselamatan dan kesehatan. Maka, jika kita
berkesempatan mengunjungi tempat pencacahan ini, kita akan melihat mereka
bekerja dengan mengenakan beberapa alat pelindung diri seperti sarung tangan,
sepatu, kacamata safety, masker, hingga penutup telinga.
Sampah-sampah plastik hasil pencacahan
selanjutnya dikirim kepada pembeli di Jawa Timur. Setiap bulan, Kelompok
Bontang Lestari Peduli bisa menghasilkan sekitar 25 ton cacahan plastik atau
sekitar Rp 250 juta. Hmm.. lumayan juga ya peluang bisnisnya? J
Sederhananya, sampah memang merupakan
barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai lagi. Namun kalau diolah dengan
tepat dan berkomitmen, sampah juga bisa menjadi peluang berkah bagi yang jeli
melihatnya. Tertarik mencoba?
Penulis: Reta Yudistyana
Twitter: @yudistyana
IG: @yudistyana
URL Blog: http://yudistyana. blogspot.co.id/
wow keren, kalau gak pake perlengkapan safety bahaya ni, mulai dari masuk hitung, kena mata dan sebagainya
ReplyDeletewa ini kunjungan pertama saya, salam kenal
Hai Mas, terima kasih apresiasinya ya. Salam safety and environmentally friendly! :D
Delete