Pernah dengar
ungkapan bahwa kalau kita berteman dengan pedagang parfum, kita akan kecipratan
wanginya? Err... gimana sih ya kata-katanya? Pokoknya intinya kalo kita
berteman dengan orang baik, berprestasi, soleh dan solehah, sukses, insyaa
allah kita juga bakal kecipratan kebaikan-kebaikannya.
Bergumul dengan
emak-emak di komunitas Kumpulan Emak Blogger pun demikian. Mereka adalah
wanita-wanita super yang di tengah kesibukannya bekerja, berwirausaha, dan
mengurus rumah tangga selalu punya waktu ekstra untuk berbagi. Bukan sekedar
lewat tulisan di blog pribadi, bahkan di buku yang komersil, melalui foto,
bahkan melalui tulisan orang lain yang mencatut nama mereka. Menuliskan tentang
blogger-blogger kece mungkin juga akan menularkan kekecean mereka kepada saya,
yah. Welcome to the hastag #MyBloggerMate, dude!
Mak Ika
Koentjoro hanyalah salah satunya. Seorang perempuan yang sudah nge-blog sejak
November 2011 ini sibuk mengurus anak, gigih berwirausaha, gemar menulis dan
addicted to photography. Saya memanggilnya ‘Mak Ikoen’. Ini bukan tanpa alasan
dan tanpa ijin dari beliau loh. Mak Ikoen sudah setuju dengan panggilan sayang
dari saya ini. Too much ‘Ika’ in my life
sementara masing-masing memberikan kesan tersendiri.
Saya baru
bertemu dengan Mak Ikoen sebanyak empat kali. dari empat pertemuan tersebut
saya belum pernah bisa intim dan ngobrol privately dengan beliau. Di kesempatan
pertama, saya bertemu Mak Ikoen sewaktu Arisan Ilmu #1 di rumahnya Manda. Waktu
itu kami membahas tentang SEO. Tapi Mak Ikoen jualan alas foto lipat seharga
cebanan. Murah banget, kan? Padahal yang saya follow di instagram itu ada yang
jual hampir Rp. 100.000. Nah, sejak itulah saya tau kalau Mak Ikoen jago
moto-moto.
Tempat Mak Ikoen Pamer hasil potretnya @ikakoentjoro |
Pertemuan kedua
sewaktu mereview kegiatan di sebuah restoran di utara Jogja. Mak Ikoen datang
jauh-jauh dari selatan membawa kamera paling besar. Lha wong yang lainnya pada
ngandalin HP, saya ngandalin kamera pocket, Mak Ikoen kameranya guede sendiri. Digantung
di leher pula. Keren banget, kan ada emak-emak model begini!
Pertemuan ketiga
sewaktu mereview sebuah produk coklat. Lagi-lagi Mak Ikoen asyik banget ngambil
gambarnya. Kayaknya pose coklat sama pose Mak Ikoen yang motretnya lebih keren
posenya Mak Ikoen deh. Dari sanalah saya kemudian yakin kalau Mak Ikoen
benar-benar seorang food Photographer andal.
Saya berkesempatan
bertemu lagi dengan Mak Ikoen sewaktu menghadiri bedah buku terbarunya Andrea
Hirata, Ayah. Waktu itu hanya ada lima emak blogger termasuk saya yang
mendapatkan gold ticket dari Mak Noni. Oh iya, katanya kita bakal dapat
langganan Media Indonesia. Kok sampai saat ini belum nongol ya? Apa cuma saya
yang kelewat ya? *tiba-tiba ingat piutang*
Sebenarnya
saya pengen tau banget gimana sih awalnya Mak Ikoen bisa jadi pengusaha. Bisa jualan
makanan ringan sampe bisa jalan-jalan. Bisa nulis-nulis di media massa. Bisa ngurusin
anak dan suami. Bisa tetep nge-hits foto-foto. Kayaknya waktunya Mak Ikoen tuh
25-8 deh, bukan 20-5 kayak saya. Hell yeah! You need to practice your time
management of course!!! *selftoyor*
Saya juga
pernah tanya-tanya dengan Mak Ikoen tentang dunia blogging dan gimana blogging
mengubah dunianya. Tapi sayangnya waktu itu Mak Ikoennya sakit dan WA saya
ngadat. Semoga masih ada next time.
Kata Mak
Ikoen sih, mulai 2015 passion nge-blognya agak berkurang. Mungkin karena
kesibukannya semakin menggelora yah. Anak-anak Mak Ikoen juga sudah butuh
perhatian ekstra karena sudah pada besar-besar. Mak Ikoen juga mengakui bahwa
untuk bisa menulis butuh pencurahan segenap waktu, tenaga dan pikiran. Pantes aja
tulisan-tulisannya bernas. Oh iya, kalau kalian jeli kalian akan mendapatkan
pelajaran berharga dari tulisan-tulisan Mak Ikoen. Selalu tersisip
nasehat-nasehat kebaikan dalam tulisan-tulisan Ibu Hajjah cantik yang baru
nerbitin buku trio ini.
Ada tips
oke dari Mak Ikoen supaya kita jadi blogger hiets adalah banyak-banyak BW. Di
awal-awal Mak Ikoen mulai berjejaring dengan rajin berselancar ke blog
teman-teman. Jadi DA dan PA-nya tetap stabil walau pun sudah jarang update
sekarang. Coba kunjungi rumah mayanya Mak Ikoen di ikakoentjoro.com deh. Bakal banyak
nemu ilmu baru di sana.
Terlalu cepat
saya hengkang dari Jogja, atau saya yang terlambat mengenal mereka, ya? hmm...
rasanya tak pernah ada takdir yang sia-sia. Dengan kehadiran teknologi, semoga
semuanya jadi semakin mudah dan silaturahmi ini senantiasa terjaga.
Iya mbak dirimu terlalu cepat hengkang dr yogya. Kita juga belum pernah ketemu kan?
ReplyDeleteeh udah ya mbak rieee... kayaknya udah dua kali deh
DeleteIya, aku belum pernah ketemu deh kayaknya sama dirimu, mak
ReplyDeletedan aku masih utang blogpost padamuuuuuu... maapkeun jeunk
DeleteKau terlu cepat pergi dari kota romantis ini, Rinda. Rasanya belum puas duduk ngobrol di acara closing ceremony acara Kompas di Amplaz..
ReplyDeletehihi.... itu berkesan banget ya yunda kala itu huhuuuuu
Deletehasil jepretannya keren-keren..
ReplyDeleteHooh, makanan jadi keliatan enak semua haha
Delete