Liburan Sayang Lingkungan di Teluk Kiluan |
Musim liburan sudah usai, tapi bukan berarti kita nggak butuh liburan lagi, kan? Justru awal tahun merupakan saat yang tepat untuk merencanakan liburan. Atau mungkin ada yang memasukkan liburan sebagai resolusinya di tahun 2016 ini. so, biar afdhol, sebelum merencanakan liburan cek dulu 6 hal yang harus dilakukan sebelum pergi liburan berikut ini!
1. Siapkan liburan anda jauh-jauh hari
Selain dapat tiket liburan yang lebih
murah, merencanakan liburan jauh-jauh hari akan membuat otak kita berpikir
lebih jernih. Jadi nggak grasak-grusuk dalam memutuskan segala sesuatu. Untuk
itu, sejak awal tahun begini kita harus sudah punya rencana dan menandai kapan
kita bisa liburan. Di kalender kan udah ada tuh tanggal-tanggal pentingnya,
terus digabungin deh sama kemungkinan cuti kita. Lalu pesan tiket dan hotel.
Kalo sekarang belum ada promo untuk liburan kita enam bulan lagi, ya besok coba
lagi. Sapa tau bisa lebih ngirit.
Baca juga: Wisata.
2. Belanja kebutuhan liburan dengan reusable
bag
Kantong kresek belanja adalah item yang
pasti masuk dalam sepuluh besar target operasi bersih-bersih laut setiap
tahunnya. Nggak kasihan tuh sama ikan-ikan, penyu, dan terumbu karang yang
nggak bisa napas gara-gara sampah plastik? Walaupun udah banyak kantong kresek
yang katanya reusable, tapi tetap aja butuh waktu bertahun-tahun untuk hancur.
Sebelum hancur, mereka udah keburu mengotori dan menimbulkan kekacauan
lingkungan dulu tuh.
Bekal wisata |
Selain itu, plastik kemasan produk juga
sangat perlu diminimalisasi. Usahakan beli apa-apa dalam kemasan isi ulang.
Kalo saya sih punya botol-botol kecil untuk sabun dkk yang biasa dibawa buat
traveling. Jadi tinggal refil di rumah sebelum pergi. Nggak perlu bawa sampo
sasetan juga.
Baca juga: Inside My Travel Bag.
3. Pertimbangkan untuk membeli oleh-oleh yang
berguna dan tahan lama
Perlu banget mempertimbangkan kemanfaatan
oleh-oleh yang akan kita kasih ke orang-orang. Orang jaman sekarang kayaknya
udah jarang pakai gantungan kunci, ya? apalagi pernak-pernik yang entah apa.
Emang prefer beli makanan, sih. Tapi harus dicicip dulu dan dipastikan tanggal
kadaluarsanya. Nggak jarang udah jauh-jauh bawa, rasanya nggak cocok sama
lidah. Kalau saya sih paling senang dikasih dan ngasih oleh-oleh pakaian kalo
emang punya modal gede. Kalo nggak banyak uang sih mending nggak usah bawain
oleh-oleh. Entah itu berupa kain, kaos, sepatu, sendal, tas, homemade healthy
bodycare, atau aksesoris. Bisa dipakai sekaligus
pamer jadi bisa bermanfaat, kan?
Eh, jangan salah loh, nggak sedikit orang
yang beli oleh-oleh pakaian yang dua hari robek terus nggak bisa dipakai lagi.
Kadang-kadang ada juga bahan kaos yang nggak nyerap air jadi nggak bisa
dimanfaatkan jadi kain lap setelah robek. Ujung-ujungnya numpuk sampah lagi,
kan? So, pertimbangkan untuk menyusun list siapa-mau-dikasih-hadiah-apa sebelum
pergi liburan. Jadi bisa sambil cari info dan rekomendasi beli barang tersebut
dimana biar nggak bolak-balik dan nggak rugi. Yang dikasih oleh-oleh juga
girang bukan kepalang.
Oleh-oleh cokelat dari Jogja |
Ohya, meski seneng banget dengan personal
care items, kayak scrubs, body wash, masker, lulur, dan sebagainya gitu tapi
tetap harus hati-hati. Pastikan barang-barang itu nggak mengandung microbeads
yang terbuat dari plastik dan bahan berbahaya lainnya, misalnya paraben. Selain membahayakan kesehatan, mereka akan langsung
meracuni tanah, sungai, dan laut.
4. Siapkan trash bag dalam tas
Sering dengar atau baca ungkapan: jangan
tinggalkan apapun kecuali jejak? Yep! Sebagai tourist yang bijak, harusnya kita
emang membersihkan segala sampah yang telah kita hasilkan di lokasi wisata.
Termasuk juga sampah kembang api yang biasanya jatuh di laut kalo kita
melakukan perayaan tahun baru di pantai.
BTW, saya salut banget sama warga Bandung
yang bersih-bersih kota tanggal 1 Januari kemarin. Saya juga gemes sama pelaku
nggak tahu malu yang bikin Kota Bandung jadi hancur berantakan gitu. Padahal
Bandung udah cantik banget dengan segala kemajuannya belakangan ini. Tapi tetap
aja yang namanya mental mah susah lagi dilempengin kalo udah bengkok.
Akibatnya, fasilitas jadi cepet rusak, bau pesing dan sampah dimana-mana. Hadeuh.
5.
Kumpulkan
info fasilitas transportasi publik atau join open trip
Ini sebenarnya PR besar bagi sebagian besar
stakeholder di sekitar tempat wisata di Indonesia. Mostly spot-spot wisata,
apalagi wisata alam berada di daerah yang jauh dijangkau dari bandara, stasiun,
atau terminal di kota. Di Lampung misalnya, Pantai Gigi Hiu dan Teluk Kiluan
dengan lumba-lumbanya yang fenomenal banget itu berada di Kabupaten Tanggamus
yang nggak dilengkapi dengan sarana transportasi dan jalan yang memadai.
Apalagi untuk menuju Pulau Pisang dan Pantai di Pesisir Krui yang biasa
dimanfaatkan para bule untuk surfing. Hal ini sangat disayangkan karena potensi
wisata yang luar biasa justru nggak diimbangi dengan perhatian dari stakeholder
setempat.
Meski demikian usahakan seminimal mungkin
mencapai lokasi wisata menggunakan mobil atau motor pribadi. Selain melelahkan
dan membahayakan, pikirkan juga efeknya bagi lingkungan. Lebih bagus lagi kalau
bisa ikutan open trip, jadi bisa sharing cost dengan banyak teman baru yang bahkan
mungkin baru kita kenal di meeting point menuju lokasi wisata. Selain ngirit,
hemat emisi, bisa nambah jaringan juga, kan jadi lebih seru liburannya! Bisa dapat tips dan info wisata juga karena saling share pengalaman.
Di Jogja, saya biasa menggunakan
transportasi publik yang emang udah jarang banget di sana. Kalah sama motor dan
mobil yang dibiarkan menjamur. Untuk bisa mencapai Kaliurang, saya cukup
menumpang Bus Trans Jogja ke Jalan Kaliurang KM 5. Di situ saya bisa menumpang
elf atau bus menuju Kaliurang. Kalau udah sampai di patung udang, tinggal jalan
santai ke lokasi tujuan atau kadang ada juga angkutan sampai parkiran
Kaliurang.
Baca juga: Pesona Pantai di Selatan Jogja
Untuk mencapai Pantai Parangtritis, saya
cukup menuju Jalan Parangtritis, lalu menumpang bus arah Parangtritis dan
membayar maksimal Rp. 15.000. kalau kita naik ini, nggak perlu lagi bayar tiket
di TPR Rp. 5000/per orang dan nggak perlu bayar parkir kendaraan juga. Dengan
memanfaatkan alat transportasi publik, kita juga bisa lebih dekat dengan
kearifan dan masyarakat lokal.
6. Selalu ingat target green lifestyle
dimanapun berada!
Pokoknya, dimana pun berada, ingat selalu
nasib anak cucu cicit buyut kita kelak. Ingat-ingat kalo es di kutub selalu
mencair karena kepanasan. Ingat-ingat juga derita akibat kemarau berkepanjangan,
pembakaran hutan dan el nino setahun belakangan. Kemudian tanya ke diri
sendiri, apa masih tetap berlaku egois dengan bergaya hidup serampangan?
So, sebelum pergi liburan selalu bawa notes
yang berisi to-do-list. Biar semuanya terencana dan terarah. Salah satu hal
kecil lainnya yang nggak boleh diremehkan adalah tumbler. Udah banyak tempat
yang menyediakan air minum supaya kita bisa mengisi ulang tumbler kita. Jadi
kita nggak perlu beli air mineral. Minimalnya kita nggak ikutan nyampah deh.
Horeeee!!!
Apa teman-teman punya tips dan info wisata lain yang kece
untuk liburan asik? Gimana cara taman-teman untuk selalu happy ketika liburan
sekaligus light on this old planet? Yuk, share!
Jarang2 ada yang ingatkan pentingnya sustainable development of tourism seperti ini lho kak.
ReplyDeletesuka!! :)
Terimakasih, Om. Sering2 mampir yaaa jangan kapok :D
DeleteTerima kasih sudah turut meramaikan gerakan PKK Warung Blogger mbak Rinda
ReplyDeleteArtikel sudah tercatat sebagai peserta
Salam PKK
Salam!
DeleteSemoga kata kuncinya rame jaya!
selalu lupa bawa reusable bag kalo belanja, makanya sampah plastik numpuk di rumah ><
ReplyDeleteDulu ibuku juga gitu, Mak. Sekarang tiap ke pasar bawa misting buat tempat ikan segala. Hihi... pelan-pelan sajahhhhhh
DeletePas liburan ke Bandung nggak bisa nggak ngiri sama kondisi kotanya he he. Ngiri dalam artian positif sih. Selain pemerintahnya makin rajin berbenah, warganya juga punya kesadaran yang lebih baik untuk turut serta menata dan menjaga kotanya.
ReplyDeleteBeruntung mostly of citizen ya, Mbak yang baik2nya. Kalo di kita kan banyak yang nggak baiknya, terus yang baik juga diem aja, jadi ya gitu deh :D
Delete