“… I was June and you were my Johnny Cash
Never one without the other we made a pact
Sometimes when I miss you
I put those records on”. (Katty Perry)
Never one without the other we made a pact
Sometimes when I miss you
I put those records on”. (Katty Perry)
Kamu pikir aku ini batu? Kebal dari segala penjuru. Bahkan
anti peluru. Kemarin dan kini aku pilu demi mengingatmu. Berpikir keras tentang
dirimu. Sosok yang tak dapat kubayangkan
seperti apa wujudmu. Taksiranku, kau berupa sebongkah batu. Mungkin.
Lihat. Aku tetap terjaga hingga dini hari. Kau yang pernah
membuat ini terjadi. Padaku yang doyan berilusi. Sayang sekali, aku
terperangkap pada fiksi yang kau buat sendiri. Bukan aku rela kau bodohi. Kalau
benar kau menderita kehilangan hati. Itu wajar saja terjadi. Bukan makna hati
sebagai denotasi. Aku hanya terlanjur memulai ceritera absurd ini. Bahkan
sampai aku teralienisasi. Tersingkir dari duniaku sendiri. Namun rasanya harus
kutuntaskan kisahku. Entah sampai kapan ini akan berlaku.
Sial!!! Kenapa lagu – lagu ini menyajikan kontemplasi?
Sadarlah!!! Ini hanya ilusi!!!
Lalu apa maumu sebenarnya? Tiba - tiba muncul pada jarak yang seperti tak
sampai sedepa. Tak lama lagi, kau pasti akan hilang meninggalkan ribuan tanda
tanya. Dan parahnya, aku menerimamu seperti tanpa cela. Menganggap semuanya
biasa saja. kau pikir kau ini siapa? Dalang dikehidupanku yang fana? Ah,
rasanya pantas sekali memang kalau aku menyebutmu sang sutradara.
Aku hanya ingin tahu, apakah sosokmu nyata adanya. Atau
hanya layaknya cerita – cerita novel yang kubaca? Dan aku kau jadikan tumbal
semata.
Sabtu malam pada gerahnya cuaca dalam bilik hampa di
Kalianda (3 Mei 2012) 00:32 AM
No comments
Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<