Organisasi Mahasiswa Harus Kritis, Inovatif, Dinamis, dan Mengedepankan Mainstream Ideologis
Rinda Gusvita
Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian 2006`
Bagi orang – orang yang berakal, tidak perlu diragukan lagi bahwa tegaknya sebuah bangunan yang kokoh tanpa pondasi merupakan sesuatu hal yang mustahil. Itu berarti bahwa suatu negara yang kokoh harus dibangun dan dijalankan oleh pemuda yang berkualitas. Di dalam lingkup golongan pemuda, terdapat golongan elit dengan kualitas melebihi pemuda diantaranya. Ya, mahasiswa adalah golongan elit dengan intelektualitas yang tinggi, semangat, idealisme, mempunyai jaminan moral, ketidakbergantungan, dan pengorbanan.
Namun gelar mahasiswa saja tidak cukup menjadi modal dalam membangun negara ini. Negara yang kokoh dibangun atas dasar ahlak yang mantap, dan menjalankan amanah dengan penuh tanggungjawab. Negeri ini merindukan kebangkitan para pemuda yang menyimpan kekuatan laksana benteng yang kokoh di dalam jiwa dan raganya bukanlah sesuatu yang mustahil terjadi di masa seperti ini. Yang diperlukan adalah mahasiswa yang memiliki peran – peran perubahan yang berpotensi mengelola kesadaran diri dan intelektualitasnya dalam menyikapi perubahan lingkungannya menjadi sebuah gerakan. Mahasiswa merupakan bagian dari cendekiawan yang bergulat dengan ilmu pengetahuan dan berusaha menjawab masalah sosial kemasyarakatan. Mahasiswa memiliki kesadaran akan dinamika yang terjadi dalam masyarakat dan menempatkan diri sebagai avant grade perjuangan rakyat.
Secara organisasi, nilai lebih dari gerakan mahasiswa bahwa dalam organisasi mahasiswa ditempa agar dapat mengambil peran dalam perubahan sebagai agent of change. Melalui sebuah tujuan dan orientasi dalam sebuah organisasi, gerakan mahasiswa lalu mengerucut pada identitas mainstream ideologis yang dianut sebagai dasar perjuangannya. Organisasi mahasiswa sepatutnya dapat menjadi social control. Dengan kata lain, mahasiswa dalam beberapa hal dapat menjadi penyambung lidah rakyat untuk melakukan advokasi kebijakan maupun secara langsung memberdayakan masyarakat.
Parameter pencapaian organisasi mahasiswa diukur ketika organisasi tersebut mampu merealisasikan program – program gerakan yang jelas. Tanpa adanya program yang jelas secara taktis maupun strategis, maka gerakan mahasiswa terlihat tidak memiliki format. Pengukuran seberapa jauh gerakan mahasiswa tersebut dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kriteria SMART (Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, Time-limited). Gerakan mahasiswa yang terkelola dalam suatu organisasi sekarang ini telah mengalami banyak pergeseran. Titik kritisnya ada pada peran mahasiswa, orientasi gerakan organisasi, metodologi, pengelolaan sumber daya, serta realisasi program yang kenyataan nya saat ini banyak mengalami penyelewengan, jauh dari esensinya sendiri. Pada titk inilah diharapkan penyimpangan yang terjadi dapat di format ulang agar gerakan mahasiswa kedepan memiliki jalur yang semestinya. Saat ini, organisasi mahasiswa cenderung menghasilkan kader yang hanya berkutat dalam lingkup organisasi mereka saja tanpa menunjukkan kepedulian mereka terhadap problematika dalam masyarakat. Segogyanya, mahasiswa selaku anggota masyarakat dapat melaksanakan peran mereka sebagai output dari penempaan dalam pengkaderan di organisasi. Tanpa adanya kematangan dalam mengorganisir pergerakan, maka tujuan baik dari perjuangan organisasi tersebut akan sia - sia. Mengutip pernyataan Ali bin Abi Thalib, bahwa kejahatan yang terorganisir dengan baik akan mampu mengalahkan kebaikan yang terorganisir. Maka jangan bermimpi untuk dapar meruntuhkan ketidakadilan dalam masyarakat melaui perjuangan yang tidak terorganisir.
Orientasi dan tujuan yang dianut oleh organisasi mahasiswa harus mampu menciptakan generasi pemimpin yang intelek dan berkualitas secara moral. Hal itu dicapai dengan adanya pembinaan potensi para kader dengan selalu mengasah mahasiswa agar bersikap kritis, inovatif, dan dinamis melalui pengadaan ruang publik yang bebas dan bertanggungjawab. Tentu saja hal itu harus dibarengi dengan kontrol dan partisipasi agenda organisasi tersebut terhadap roda pemerintahan dan kondisi sosial dimasyarakat. Sehingga yang terbentuk dalam diri setiap kader dalam organisasi tersebut adalah kader – kader yang tidak apatis, hedonis, dan materialis melainkan kader – kader dengan kepekaan sosial yang tinggi.
Untuk dapat mewujudkan organisasi yang menjadi dambaan setiap mahasiswa, maka sangat perlu sebuah metodologi gerakan yang efektif dan efisien. Metodologi tersebut yang menjadi acuan dalam melakukan tindakan di sebuah organisasi. Organisasi mahasiswa haruslah menjadi gerakan yang dapat mewujudkan perubahan sosial dan nasional. Untuk itu diperlukan pembangunan relasi dan komunikasi sosial dalam dunia organisasi mahasiswa. Gerakan mahasiswa yang terorganisir dengan baik mampu mengoptimalkan fungsi dan peran para kadernya dalam tiap tindakan atau aksi demi memaksimalkan partisipasi tiap kader.
Organisasi yang baik dapat memberikan pelayanan yang baik terhadap para kadernya, terutama dalam hal yang berkaitan pada pengembangan diri. Masalah yang kadang muncul dalam organisasi adalah pemimpin yang otoriter. Ideal nya pemimpin itu dapat melayani segala kebutuhan anggotanya. Organisasi yang efektif berarti organisasi yang mampu memberdayakan seluruh organ di dalamnya sebagai sebuah sistem untuk mencapai tujuan bersama. Manajemen organisasi yang baik dimulai dari tahap perencanaan SDM yang diikuti dengan proses rekruitmen dan seleksi. Dalam melakukan penjaringan SDM yang mumpuni, perlu dilakukan identifikasi dan seleksi anggota yang berkompeten. Potensi yang sudah tersaring kemudian diberikan pemahaman mengenai orientasi organisasi dan pelatihan untuk menyamakan suhu diantara para kader. Untuk mengoptimalkan dan menjamin kinerja kader, perlu dilakukan upgrading anggota dengan skill dan pengetahuan. Sementara itu, dalam perjalanannya, dilakukan penilaian performa, pengembangan karir dan kompetensi jangka panjang.
Dengan pengelolaan pergerakan yang baik, setidaknya sebuah organisasi akan memunculkan figur pemimpin yang baik pula. Setidaknya pemimpin organisasi tersebut haruslah sosok yang “berpengaruh” dan mempunyai “nilai jual”. Dengan kemampuan tersebut akan menarik minat para mahasiswa untuk bergabung dalam perjuangan yang digerakkan oleh pemimpin tersebut. Dengan kapabilitas yang memang sudah dimiliki oleh kepala yang merupakan pusat dari seluruh pergerakkan anggota tubuh, bukan mustahil bahwa kesuksesan adalah suatu keniscayaan. Dengan berbekal kapabilitas diri, yang diikuti dengan pengalaman perjalanan keorganisasiannya, seorang pemimpin akan mampu menarik dan menggerakkan kader – kader untuk bersama – sama mewujudkan tujuan organisasi dengan mengoptimalkan potensi dan peluang yang ada.
Seorang yang memiliki akal sehat tidak akan mau dipimpin oleh seorang pemimpin yang membawa mereka pada kehancuran dan kegagalan, kecuali seseorang yang tertipu dan orang-orang pragmatis, atau orang-orang yang tidak mampu melakukan apa-apa. Dengan demikian, seorang pemimpin lebih cocok kalau disebut sebagai pembimbing, dan bukanlah pemimpin. Kepemimpinan bukanlah suatu rampasan perang yang dinikmati oleh seorang pemipin dengan berbagai ungkapan pujian, tetapi itu adalah amanah dan tanggung jawab. Kader yang tulus dan bersemangat tinggi pasti akan memiliki wawasan berfikir yang luas dan mulia. Hal itu akan menjadi kontrol dalam pergerakan organisasi agar selalu berada pada lini kritis dan ideologis khas mahasiswa.
Wahai para mahasiswa, inilah saatnya untuk kita berevolusi menjadi pemuda yang mempunyai intelektualitas dan intelejensi yang tinggi dengan kualitas moral yang baik. Potensi intelejensi tidak akan didapat dalam matakuliah dari dosen, justru sifat apatisme terhadap lembaga kemahasiswaan dan polemik sosial akan mematikan perkembangan potensi intelejensi kita, akibatnya kita akan mudah dikendalikan oleh orang-orang yang mengambil kebijakan demi kepentingan pribadi atau golongan tanpa memperhatikan kemaslahatan rakyatnya. Organisasi memang bukan segalanya, tetapi segala sesuatu dapat di mulai dari berorganisasi
(serpihan dari lomba opini beberapa tahun silam...hehe^^)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments
Terimakasih telah berkunjung, silakan tinggalkan komentar, ya>.<